Wednesday, July 9, 2014

goes to merapi montain



Sebelum mulai cerita, alangkah lebih baiknya gue perkenalkan diri dulu. Nama lengkap gue Rizki Jonnedi. Biasanya orang2 dirumah manggilnya Rizki tapi kalo di kampus orang2 manggilnya Jojo. Gue juga gak tahu persis apa alasan mereka panggil Jojo. Namun dari analisa gue mungkin karena nama facebook, atau sudah terlalu banyak orang gunakan nama Rizki di jurusan, akibatnya setiap yang memakai nama Rizki diberi gelar kehormatan...Hehehe
Sebagai contoh, ada yang dipanggil Rizki “chikiang”, Rizki “turis”, Rizki “jojo”, Rizki “rongkeh”, Rizki “nawai” dan berbagai macam gelar kehormatan bagi kami yang bernama Rizki. Dan semua itu terjadi di jurusan gue. Selanjutnya, jurusan gue yaitu Teknologi Pendidikan. Biasanya disingkat TP. Banyak orang yang menyalah artikan jurusan gue. Ada yang mengatakan TP itu “Tampek Pareman”, ada yang mengatakan “Tukang Patiak”, dan yang paling populer “Tebar Pesona” mungkin juga sih, karena jurusan memang mempelajari tentang fotografi dan warganya banyak yang cakep2 (GR banget....hahaahahaa)
Mungkin itu sedikit perkenalan dari gue. Sekarang kita balik ke agenda yang mana gue mau menceritakan kisah pendakian Gunung Merapi. Perjalanan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Teknologi Pendidikan. Kami beranggotakan kurang lebih 20 orang. Kami menyebut diri sebagai TP Adventure. Mungkin komunitas kami gak terlalu terkenal, maklum masih amatiran....Hehehe
Perjalanan ini digagas oleh gue sendiri (hhmm...jadi GR neh) muklas dan muklis (sodara kembar tapi beda) tepatnya di HIMA Teknologi Pendidikan. Salah satu hasil kesepakatannya yaitu melakukan perjalanan ke Gunung Merapi tanggal 23 april 2011. Setelah perencanaan clear,  kami mencari anggota  dan mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan.




Ketika hari H (keberangkatan), gue dan seluruh anggota TP Adventure berkumpul di kos lama gue untuk cheking perlengkapan (maklum kos gue dulunya deket banget ma pemberentian bus). Perjalanan kami mulai siang hari menuju Cingkariang (tepatnya di rumah nenek muklas dan muklis). Teknis perjalanan kami terbagi 2 kelompok, yaitu menggunakan bus dan menggunakan motor (kalo gue sih pengennya naik motor donk.... hahaha).
Disaat  perjalanan menuju Cingkariang, kami yang menggunakan 2 motor. kebetulan saat itu gue belum makan dari pagi. Akibat gak makan dari pagi harus gue terima karena konsentrasi bawa motor menurun, sehingga hampir tabrakan dengan motor 1 kali dan mobil 2 kali (mungkin lebay banget namun itulah kenyataannya). Sampai di Cingkariang, kami istirahat dan gue gak langsung mencari makanan walaupun harus membeli di warung sebelah rumah (malu dong...masa baru nyampe rumah orang langsung minta makan...hahaha).
Setelah cheking terakhir perlengkapan dan kondisi anggota TP Adventure siap tempur (semangat membara ingin menaklukkan gunung). Perjalanan kami lanjutkan menggunakan angkot menuju Pasar Koto Baru (saat itu gue belum tau klo ada tempat parkir di posko, jadi terpaksa deh titip anton <motor kesayangan>  di rumah nenek muklas dan muklis).

Sampai di Pasar Koto Baru, kami langsung berjalan kaki melewati sawah dan ladang menuju posko, walau ada jalan aspal menuju kesana namun terasa  jauh banget bagi kami pejalan kaki. Perjalanan itu sekitar 3 - 5Km.  Maklum..... banyak dari kami yang baru (istilah barunya newbe...hehe) dan mengingat banyak anggota perempuan maka kami lebih banyak istirahat. Oo ya.. baru ingat. Kalo gak salah yang bawa perlengkapan berat itu cuma gue... kok yang lain pada pengen istirahat?? Heran deh...  
Kita lanjutkan sampai di posko. Di posko kami cuma sebentar, kami hanya melakukan registrasi dan membayar sekitar Rp.5000. Kalo boleh jujur sih... gue gak tau buat apa uang itu, tapi gue positif thingking ja lah, lagian sejak pertama kesana dengan yang sekarang sudah ada kemajuannya. Contohnya aja waktu terakhir kesana sudah ada atap dari seng bagi para pendaki yang ingin mendirikan tenda.
Ops.. jadi lupa.. tujuan kita kan cuma cerita perjalanan... mari kita lanjutkan. Setelah melewati posko, anggota TP Adventure  merasa lebih semangat kecuali gue. Toh... mungkin karena mereka gak merasakan apa yang gue rasakan (penderitaan membawa barang berat hik..hik..hik). Perjalanan kami masih melewati ladang sampai di posko terakhir. Setelah itu kami melewati jembatan bambu yang dibentangkan melewati  jurang.
Air minum kami habis disaat selesai melewati jembatan. Gue dan muklis berinisiatif mengambil air di sumber mata air. Namun yang ada hanya aliran sungai kecil. Dengan penuh semangat gue ambil air disana, tepat disaat kami ambil air, gue melihat tumpukan boom berwarna kuning (kotoran manusia atau bukan juga gak jelas) diatas aliran itu. Namun apa daya kami gak bisa melewati tumpukan itu untuk mengambil air.
Dengan sangat...sangat...sangat... terpaksa gue ambil air di bawah tumpukan boom itu. Gue gak tahu apakah boom itu masuk kedalam botol minuman  atau gak, namun menurut analisa gue kotoran itu sudah masuk. Keberuntungan gue dimulai karena masih ada botol minuman gue didalam tas. Walau hanya 1 buah, namun itu sudah cukup buat gue sampai di mata air selanjutnya. Jadi gue gak perlu minum dan memakan boom itu....hahhahahaa 


Dalam perjalanan gue sempat berpikir dan tertawa didalam hati. Namun apa daya, gue merasa segan mengatakan yang sebenarnya kepada mereka. Lagian kebanyakan dari mereka baru melakukan pendakian (newbe untuk istilah sekarang). Jadi gue ambil kesimpulan akan mengatakannya setelah perjalanan ini selesai dan berharap mereka mau memaafkan gue yang telah berdosa ini.hehehe
Sekian lama kami melakukan perjalanan, akhirnya kami berhenti dibawah pintu angin (kata orang sih hehehe).kami sampai disana sekitar jam 12 malam. Maklum lah gue lihat banyak anggota TP Adventure yang sudah kelelahan (kasiaann banget deh) dan juga kami menunggu rombongan satu lagi. Katanya rombongan dari FORSIS FIP dan komandan pendakiannya bg Ed (masih TP juga).

                                       

Saat istirahat, kami bercanda gurau antara satu dengan yang lainnya. Gak ada batasan antar BP disana. Baik itu BP gaek maupun BP muda (azeekk waktu itu gue masih BP muda loh). Dan memang itulah tujuan para pembuat gagasan (termasuk gue loh... pengen aksis dikit...heehhe) mengadakan pendakian ini yaitu menjalin hubungan silaturahim dan kekeluargaan antar warga TP (Teknologi Pendidikan). Gak memandang usia, gak memandang ras dan gender.
Sehingga, gue kira banyak yang tidur ditenda. Eehh.. ternyata keluar tenda semua. (mungkin gak tahan dinginya kale..hhehe). Anggota TP Adventure membuat lingkaran di api unggun, yang sudah disiapkan para pejantan tangguh seperti rito, muklas, muklis, gue (mungkin karena kami cowok dari BP paling muda atau inisiatif kami yang tinggi...bisa jadi pembelaan nih...hahaha) sambil meminum minuman hangat yang telah dibuat oleh para cewek tangguh seperti kak ayu, amy, pipit, ii dan yang lainnya (maaf apabila gak disebutkan seluruhnya).Gak terasa rombongan bg Ed sudah tiba dan kami seluruhnya selesai istirahat. Kami melanjutkan perjalanan menuju puncak tertinggi sumatera barat.  


Ketika di cadas, sebagian ada yang tinggal terlebih dahulu, dan yang sebagian lagi langsung menuju tugu. Namun yang langsung menuju puncak itu hanya yang newbe ja, klo gue mah bagian pengamanan yang dibelakang doank. Dan ketika gue di puncak gunung, hal yang selalu gue pikirkan ada 2 hal. Pertama,  gue gak tau rumus matematika atau rumus fisika jika perlu ilmu biologi tentang apabila seseorang hampir sampai di puncak gunung. Kenapa keliatan ada tambahan tenaga bagi orang itu untuk menyelesaikan pendakiannya?? Apalagi orang itu selalu mengeluh saat perjalanan... Dan yang kedua ketika sudah sampai di puncak gunung. Kenapa rasa letih dan lelah bisa hilang seketika saat melihat pemandangan di puncak gunung?? 


Di puncak gunung, kami kayak orang ketemu kekasih yang sudah  lama gak ketemu (terlalu lebay kayaknya neh). TP Adventure  menikmati pemandangan yang cerah disana. Maklum gue baru sekali menikmati pemandangan yang cerah di puncak gunung, terbawa suasana banget deh (keberuntungan selanjutnya buat gue....hehehe). 


Puncak merpati sebagai puncak tertinggi di gunung merapi, kayakya mengejek kami dan ingin ditaklukkan. Tanpa pikir panjang, gue dan TP Advanture segera menaklukkan puncak merpati dengan semangat berkobar2. Memang benar kata Allah “ kita gak akan bisa menandingi apa yang yang Dia buat. Yang perlu kita lakukan hanyalah bersyukur dan beryukur. Pemandangan ketika berada di puncak merpati sungguh indah. Kalo gak konsentrasi, gue bisa jatuh kedalam lobang berisi magma yang panasnya tak tanggung2.




                            
Kita lanjutkan ke taman adelwis (maaf klo salah penulisan). Perjalanan menuju kesana harus gue tempuh melalui puncak merpati dan jalan diantara 2 kawah gunung. Untung banget gue gak kena tiupan angin badai ketika itu. Coba bayangkan kalo gue kena tiupan angin yang lagi marah di antara 2 kawah. Sudah pasti gak bakal ada deh tulisan ini.... Hehee.
Di taman  itu seperti biasa kami menikmati hamparan tanaman adelwis yang luas serta sebagian dari kami memetik dan membawa bunga adelwis pulang. Katanya sih untuk dijadikan hadiah (sebenarnya gak boleh ambil bunga adelwis). Lagian kata masyarakat setempat kalo bunga adelwis itu adalah lambang bunga abadi. Wajar kalo banyak pasangan muda-mudi melakukan pendakian ke gunung merapi ini.
Setelah semuanya berakhir, TP Adventure bersiap2 pulang. Nah... akhirnya gue merasakan hal yang gak ingin gue rasakan, yaitu sakit. Dari awal perjalanan sampai puncak gue gak pernah bawa barang2 ringan. Otomatis tenaga gue terkuras habis donk (maklum...gue ini juga manusia men..). Dengan kondisi seperti itu gue menukarkan tas yang sudah gue bawa dari awal perjalanan dengan tas yang laen. Akhir cerita gue kembali sehat bugar kembali tanpa harus di tandu.
Dalam perjalanan pulang, gue memang berada di bagian belakang. Gue mendengarkan salah seorang anggota TP Adventure menangis (lokasinya mungkin dah dekat dengan posko). Ooo... ternyata itu tangisan ii, gue gak tau alasan dia menangis, mungkin karena kakinya sakit atau terharu karena dengan kondisi fisiknya yang lemah dapat menaklukkan gunung tertinggi di sumatera barat. (yah... positif thingking aja lah).



                       


 Mungkin sekian cerita kali ini, Kalo ada kesalahan baik secara langsung maupun tidak langsung gue minta maaf. Kapan2 kalo gue lagi mood ceritanya kita lanjutkan... bye..bye